Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 08 Oktober 2010

Marilah Berubah Menjadi Lebih Baik

Oleh Louis Fernandez

MASA lalu, masa sekarang, dan masa akan datang. Itulah pembagian waktu yang terjadi dalam lingkaran kehidupan manusia (bdk. Why 1:7-8). Setiap manusia pasti merasakan pembagian waktu tersebut. Secara mendasar bahwa manusia ada serta hidup dalam waktu dan ruang. Itu tidak dapat dipungkiri lagi. Itu suatu realitas yang ada dalam kehidupan setiap manusia. Setiap manusia akan merasakan sesuatu yang berbeda.

Masa lalu akan berbeda dengan masa sekarang dan masa akan datang. Setiap waktu akan selalu bebeda, karena kehidupan ini selalu mengalir. Bumi selalu berputar, yang menyebabkan bahwa dunia ini tidak ada yang tetap. Waktu akan mengalir dari masa lalu menjadi masa sekarang, dan kemudian menjadi masa akan datang. Jelas bahwa manusia akan berubah karena manusa berada dalam ruang waktu itu.

Masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang merupakan unsur pembentuk waktu. Ketiga unsur pembentuk ini tidak dapat dipisahkan, ketiganya selalu terkait erat. Keterkaitannya nampak jelas bahwa masa lalu adalah sejarah, masa sekarang adalah anugerah, dan masa akan datang adalah misteri.


Masa lalu adalah sejarah yang mau tidak mau tidak dapat ditolak keberadaannya. Baik dan buruknya tidak dapat ditolak. Setiap manusia pasti pernah merasakannya baik-buruknya masa lalu. Masa kini adalah masa dimana semua yang terjadi di masa lalu dirubah menjadi lebih baik. Masa ini adalah masa transisi. Jadi apa yang dirasakan sekarang janganlah dianggap itu sudah cukup. Tapi masa sekarang adalah masa transisi menuju masa akan datang, yang penuh dengan misteri. Masa akan datang selalu dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan dan harapan. Dalam menghadapi masa akan datang ini, sering terjadi bahwa perasaan takut yang muncul. Begitu terkaitnya masa lalu, masa sekarang, dan masa akan datang, sehingga ketiganya tidak harus dipisahkan dalam sudut pandang atau pemikiran manusia.

Saat ini menunjukkan banyak perubahan yang terjadi pada manusia. Segala sesuatu yang dibicarakan itu bertujuan pada suatu titik yang levelnya sangat tinggi. Segala perencanaan masa depan sering ada pada level tinggi. Ini menyebabkan banyak orang cuma mau menikmati masa sekarang saja. Mereka tidak mampu merencanakan tujuan yang level tinggi, karena berbagai macam alasan. Dengan begitu juga bahwa kita tidak dapat mempersalahkan bahwa orang tidak mau merencanakan tujuan hidup pada level tinggi. Satu hal yang harus dilakukan adalah refleksi atau introspeksi.

Tidak terasa bahwa Gereja Santo Fransiskus Asisi ini telah berusia 12 tahun. Usia ini tidak boleh dianggap usia masih dini. Semua anggota Gereja Santo Fransiskus patut berbangga dengan usia ini. Tapi umat Gereja Santo Fransiskus Asisi tidak hanya patut berbangga. Umat sebaiknya refleksi dan memaknai arti ulang tahun ini. Gema ultahnya seharusnya menantang, menggugah dan menuntut umatnya untuk berubah, yang dalam arti bertumbuh ke arah kesempurnaan (Ef 4;13-16).
Dalam pengamatan saya, sesuatu yang belum nampak kokoh dalam perjalanan 12 tahun adalah kebersamaan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Bapak Remus Fernandez. Menurut beliau kebersamaan inilah yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan. Beliau menilai bahwa selama ini kebersamaan hanya pada saat hari minggu (setelah keluar dari gereja), itupun hanya terjadi pada umat-umat tertentu saja. Oleh karena itu, menurut beliau harus sering diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat semakin mempererat kebersamaan sebagai komunitas Gereja (Yunani: koinonia).

Selain pengurus dewan yang harus mewujudkan kebersamaan itu, Orang Muda
Katolik (OMK) Gereja Santo Fransiskus Asisi juga harus bisa membantu mewujudkannya. Saya berpendapat bahwa Orang Muda Katolik adalah suatu organisasi kepemudaan yang ada di dalam gereja. Tentu saja bahwa anggotanya adalah pemuda-pemudi dalam lingkungan gereja. Semangat kaum muda yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan kebersamaan itu.

Sejalan dengan pendapat Bapak Remus Fernandez ini, kemudian OMK diarahkan untuk mewujudkan kebersaman itu. Dengan memanfaatkan moment ulang tahun Gereja Santo Fransiskus Asisi, OMK mengadakan perlombaan-perlombaan. Perlombaan-perlombaan itu antara lain, perlombaan voli dan perlombaan catur. Perlombaan-perlombaan ini bertujuan untuk semakin mempererat rasa persaudaraan diantara umat Gereja Santo Fransiskus Asisi. Selain itu juga bahwa dengan diadakan perlombaan ini, teman-teman OMK belajar tanggung jawab.

Namun demikian bahwa kegiatan-kegiatan yang bertujuan mempererat persaudaraan tidak hanya berhenti pada saat menjelang ulang tahun Gereja. Masih banyak kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan. Semua unsur gereja dapat saling bekerja sama untuk mewujudkan kebersamaan itu. Pengurus, OMK, dan umat lainnya dapat berkreasi untuk mewujudkan itu.

Menurut saya, perayaan natal dan tahun baru bersama, perayaan valentine day, paskah bersama, dan lain sebagainya, merupakan moment yang tepat untuk semakin mewujudkan kebersamaan itu, Dengan begitu masa depan Gereja Santo Fransiskus Asisi akan menjadi cerah untuk dilihat. Sehingga prestasi juga dapat dengan mudah untuk diraih, jika kebersamaan itu sudah menjadi kokoh. Kita belum terlambat mewujudkan merealisasikan itu.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar