Romo Kanis Pen, Pr (tengah) disambut secara adat Timor |
Sebagai bentuk kegembiraan, upacara penyambutan Romo Kanis Pen sebagai pastor kuasi paroki di Stasi St Petrus Kuaputu, Selasa (10/5/2016) sore, digelar secara meriah. Kedatangan Romo Kanis Pen disambut secara adat oleh umat setempat. Diawali dengan natoni (sapaan adat suku Timor) sebagai ucapan selamat datang dan dikalungi selendang sebagai tanda penerimaan, ia diarak dengan tari-tarian adat suku Timor.
Kedatangan Romo Kanis Pen di Stasi St Petrus Kuaputu diantar Sekretaris Keuskupan Agung Kupang, Romo Yono, Pastor Paroki St Fransiskus Asisi BTN Kolhua, Romo Simon Tamelab, pengurus DPP Paroki St Fransiskus Asisi BTN Kolhua dan Romo Longginus Bone. Kedatangan Romo Kanis Pen disambut umat dari jarak sekitar 500 meter sebelum sampai di kapela stasi.
Saat tiba di Kapela Stasi St Petrus Kuaputu, langsung digelar Misa Penyambutan Pastor Kuasi Paroki. Misa diikuti seluruh umat dan undangan yang hadir. Setelah misa baru dilanjutkan dengan Ramah Tamah Penyambutan Pastor Kuasi Paroki untuk Stasi St Petrus Kuaputu yang digelar di halaman samping kapela.
Ketua Dewan Pengurus Stasi (DPS) St Petrus Kuaputu, Fransiskus Tanenofunan di sela-sela upacara penyambutan tersebut, mengatakan, kapela Stasi St Petrus Kuaputu sudah ada sejak tahun 1957. Bahkan, katanya, kapela tersebut sudah ada sebelum Paroki St. Yosep Naikoten dan Paroki Sta. Familia Sikumana terbentuk.
Hanya saja karena pertumbuhan umat yang lambat, sehingga menurut, Tanenofunan, umat di Kuaputu masih tetap berstatus stasi. Itulah sebabnya, ketika Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang menetapkan Stasi St Petrus Kuaputu sebagai stasi kuasi paroki, hal itu disambut dengan gembira oleh umat setempat.
"Selama ini, setiap misa hari minggu memang ada pastor, tetapi setelah misa pastor kembali. Tapi dengan adanya pastor kuasi paroki, maka pastor tinggal tetap sebagai gembala umat di stasi kami. Ini yang membuat kami gembira. Karena hal ini sebagai tanda Stasi St Petrus Kuaputu dipersiapkan menjadi paroki," kata Tanenofunan.
Dikatakannya, Stasi St Petrus Kuaputu kini memiliki 500-an umat dengan jumlah lebih dari seratus kepala keluarga (KK). Dimana, lanjutnya, 99 persen umat stasi tersebut adalah warga asli Kuaputu. Tanenofunan menambahkan, Kapela Stasi St. Petrus, Kuaputu dan pekarangannya berdiri diatas lahan seluas hampir sama dengan lapangan sepakbola. Di atas lahan ini juga sudah ada bangunan rumah pastoran yang nantinya dipakai sebagai tempat tinggal pastor Kuasi Paroki.
Ia menjelaskan, Stasi St. Petrus Kuaputu merupakan bagian dari wilayah Paroki St Fransiskus Asisi BTN Kolhua. Setelah menjadi Kuasi Paroki, pelayanan Romo Kanis Pen sebagai Pastor Kuasi Paroki juga akan mencakup Stasi Theresia dari Afila Usapi Sonbai, Stasi St Rafael Bone dan Stasi Ratu Damai Fetonai. (mar)
Sumber: Pos Kupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar