Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 01 Desember 2010

Renungan Harian 1 Desember 2010

Bacaan:

Yes. 25:6-10a;
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;
Mat. 15:29-37
Renungan:

Penginjil Matius sering menggunakan ungkapan ‘naik ke atas gunung/bukit' dalam Injilnya. Dalam kisah pencobaan (4:8), khotbah di atas bukit (Mat 5:1 dan seterusnya), peristiwa transfigurasi (17:13). Bagi Matius, gunung atau bukit adalah simbol tempat Allah berkuasa, mewahyukan diri, menunjukkan kemuliaanNya.

Gunung adalah tempat perjumpaan yang intim dengan Allah, tempat penting dalam hidup dan karya Yesus, sumber Ia menunjukkan kekuasaanNya. Ingat saja gunung Golgota! Setiap pengikut Kristus mestinya juga mempunyai tempat khusus sebagaimana Yesus memiliki dan memilih gunung/bukit. Perlu ada sebuah ‘gunung suci', sebuah tempat suci, puncak dan sumber hidup, tempat berjumpa Allah secara pribadi, tempat menimba kekuatan baru dari perjumpaan tersebut.

Tempat kita mengungkapkan kegentaran kita akan hadirat-Nya dan keterpesonaan kita akan kemuliaanNya serta semangat baru kita untuk pergi atas namaNya. Beato Dionisius dan Redemptus, misionaris di Indonesia, meninggalkan tanah airnya, membawa kabar gembira di Indonesia: Indonesia menjadi ‘gunung kudus' mereka tempat mereka menerima mahkota kemartiran. ‘Gunung kudus' kita adalah rumah kita, gereja kita, tempat kerja kita, komunitas kita.


(Renungan Harian Mutiara Iman 2010, Yayasan Pustaka Nusatama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar