Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 26 November 2010

Renungan Harian 27 November 2010

Bacaan:

Why. 22:1-7;
Mzm. 95:1-2,3-5,6-7;
Luk. 21:34-36
Renungan:

"Kalau aku mati nanti," kata Nasrudin kepada istri dan keluarganya, "kuburkan aku di kuburan yang tua saja." "Lho memangnya kenapa?" tanya istrinya. "Supaya bila malaikat datang, mereka akan melewatkanku karena mengira kuburanku sudah mereka periksa."

Salah satu pesan dari cerita di atas, tampaknya bagi sebagian (besar) orang memang ada sesuatu yang "menakutkan" di balik pintu kematian. Orang takut mati karena orang membayangkan bahwa setelah kematian, orang akan masuk ke semacam pengadilan. Hakimnya adalah Tuhan sendiri. Manusia menjadi pihak yang diadili. Sang hakim akan meminta pertanggungjawaban atas hidup yang telah dianugerahkan oleh Allah. Singkatnya, banyak orang merasa tidak atau belum siap mati. Maka daripada orang selalu diliputi rasa takut, lebih baik bertanya, apa yang bisa dilakukan sekarang supaya rasa takutnya berkurang?

Injil hari ini memberikan jawabannya. Tuhan Yesus mengajarkan kita bahwa daripada memboroskan waktu, energy maupun beaya untuk berpesta pora, mabuk-mabukkan dan rupa-rupa kesenangan duniawi lainnya, akan lebih bermanfaat bila kita banyak berdoa dan berbuat baik kepada orang lain. Itulah dua macam cara yang paling efektif untuk berjaga-jaga menghadapi kematian kita yang bisa datang setiap saat itu.



(Renungan Harian Mutiara Iman 2010, Yayasan Pustaka Nusatama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar