Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 20 November 2010

Renungan Harian 20 November 2010

Sabtu, 20 November 2010

Bacaan:

Why. 11:4-12;
Mzm. 144:1,2,9-10;
Luk. 20:27-40.

Renungan:

Orang sering memikirkan kehidupan alam keabadian seperti kehidupan di dunia, kawin dan dikawinkan, pesta pora, hidup dalam segala kenikmatan, dan sebagainya, sehingga perkawinan Lewirat yang dialami oleh wanita yang telah menikah sampai 7 kali itu menjadi pertanyaan jebakan dari para Saduki terhadap Yesus.

Dengan jawaban telak Yesus mengatakan bahwa di alam keabadian tidak ada orang yang kawin dan dikawinkan. Segala kehidupan perkawinan dan nafsu genital tak ada lagi. Jika manusia telah mengalami persatuan dengan Tuhan maka kepenuhan dalam kehidupan rohani telah dipuaskan oleh Yang Mutlak, kebahagiaan jiwa itu begitu penuh, sehingga segala "surga dunia" yang bagi manusia penuh dengan gambaran kenikmatan dan kepuasan itu tidak dibutuhkan lagi oleh sang jiwa yang telah dalam persatuan dengan Sang Khalik.

Gambaran itu seperti yang dikatakan oleh St. Agustinus: "Jiwaku haus sebelum beristirahat padaMu". Itulah gambaran jiwa yang masih mencari Tuhan. Namun kalau Tuhan menghendaki kita bahagia sejak dunia ini dijadikan, sejak manusia diciptakan dan memang itu tujuan Tuhan untuk menciptakan manusia supaya kita bersatu dan berbahagia denganNya. Jika kita terbuka akan rahmatNya serta peka akan tuntunanNya yang selalu bergema di dalam hati kita, maka tanganNya akan memeluk kita dalam kebahagiaanNya.

(Renungan Harian Mutiara Iman 2010, Yayasan Pustaka Nusatama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar