Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 06 Januari 2011

Renungan Harian 7 Januari 2011

Jumat 7 Januari 2011

Bacaan:

1Yoh. 5:5-13;
Mzm. 147:12-13,14-15,19-20;
Luk. 5:12-16.
Meditatio:

Pada saat Tuhan Yesus berkarya, yang dimaksud dengan sakit kusta adalah sakit kulit yang agak berat. Sebagian dapat disembuhkan. Sebagian yang lain tidak dapat disembuhkan. Mereka yang mengidap penyakit itu tidak hanya menderita secara fisik, tetapi juga secara sosial dan secara religius, karena selama masih mengidap penyakit itu mereka tidak diperkenankan bergaul dengan orang-orang yang sehat dan tidak boleh ikut mengambil bagian dalam ibadat bersama.

Karena itu, dapatlah dibayangkan, betapa bahagia perasaan seorang kusta, yang sakitnya dilenyapkan oleh Tuhan Yesus, dan dengan demikian kenajisannya juga berhenti. Ia menjadi tahir. Tindakan itu meningkatkan popularitas Tuhan Yesus di antara orang-orang Yahudi.

Namun popularitas semacam itu tidak Ia kehendaki. Ia berkarya bukan untuk meningkatkan gengsi-Nya, tetapi semata-mata untuk menyelamatkan orang kusta itu, dan sekaligus mendorong banyak orang memuji Allah di surga. Karena itulah, Ia memutuskan untuk menyingkir ke tempat sunyi dan berdoa di sana. Ia tidak mau tergoda oleh popularitas yang menghebohkan. Ia tidak mau tenggelam di dalam keramaian dunia. Ia mau tetap berada di dalam keheningan, agar kehendak Bapa dan dorongan Roh Kudus tidak terlewatkan sia-sia.

(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Pustaka Nusatama Yogyakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar