Senin, 11 April 2011
Bacaan:
* Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62
* (Dan. 13:41c-62)
* Mzm. 23:1-3a,3b-4, 5,6;
* Yoh. 8:1-11
Renungan:
Konfrontasi antara Yesus dan para ahli Taurat serta kaum Farisi dimulai ketika mereka datang membawa seorang perempuan berdosa. Sambil mengemukakan keputusan Taurat Musa tentang kasus yang jelas, yaitu pembunuhan dengan pelemparan batu bagi wanita yang kedapatan berbuat zinah, mereka meminta pendapat Yesus tentang hal itu. Permintaan itu bermaksud untuk mencari bahan yang bisa dipakai untuk mempersalahkan Yesus.
Ketika mereka sudah tidak bisa diajak diskusi lagi, Yesus memberi jawaban singkat dan jitu, yang meluputkan-Nya dari jerat mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Yesus memberi jawaban yang mendukung keputusan hukum Taurat, namun menambahkan suatu syarat yang mencegah pelaksanaannya. Jawaban Yesus itu membalikkan seluruh situasi mereka yang tadi datang untuk menghukum seorang perempuan yang sudah tak berdaya, dan ingin mencelakainya ini, kini pergi meninggalkan keduanya, mulai dari yang tertua.
(Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta)
Bacaan:
* Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62
* (Dan. 13:41c-62)
* Mzm. 23:1-3a,3b-4, 5,6;
* Yoh. 8:1-11
Renungan:
Konfrontasi antara Yesus dan para ahli Taurat serta kaum Farisi dimulai ketika mereka datang membawa seorang perempuan berdosa. Sambil mengemukakan keputusan Taurat Musa tentang kasus yang jelas, yaitu pembunuhan dengan pelemparan batu bagi wanita yang kedapatan berbuat zinah, mereka meminta pendapat Yesus tentang hal itu. Permintaan itu bermaksud untuk mencari bahan yang bisa dipakai untuk mempersalahkan Yesus.
Ketika mereka sudah tidak bisa diajak diskusi lagi, Yesus memberi jawaban singkat dan jitu, yang meluputkan-Nya dari jerat mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Yesus memberi jawaban yang mendukung keputusan hukum Taurat, namun menambahkan suatu syarat yang mencegah pelaksanaannya. Jawaban Yesus itu membalikkan seluruh situasi mereka yang tadi datang untuk menghukum seorang perempuan yang sudah tak berdaya, dan ingin mencelakainya ini, kini pergi meninggalkan keduanya, mulai dari yang tertua.
(Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar