Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 04 November 2010

Renungan harian 5 November 2010

Jumat 5 November 2010

Bacaan:

Flp. 3:17-4:1;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5;
Luk. 16:1-8
Renungan:

Pernah terjadi di sebuah asrama, seorang teman begitu dikagumi di antara beberapa teman lain dan juga anak-anak gadis tetangga. Ia begitu murah hati mentraktir makan minum teman-teman asrama.

Ia dipuji oleh anak-anak gadis tetangga asrama karena sering memberi hadiah yang mahal-mahal. Ia dipuji, dihargai sebagai anak orang kaya dan dikenal sebagai pribadi yang murah hati. Padahal, ia dapat melakukan semua itu karena mencuri uang teman-teman dan barang-barang milik asrama.

Bendahara yang tidak jujur, dalam kisah Injil hari ini dipuji oleh Yesus. Tampaknya, yang dipuji oleh Yesus bukan kecurangan dan ketidakjujuran bendahara, melainkan kelicikan dan kepandaiannya untuk mengatasi masalah. Ia begitu cerdik dalam menyiapkan masa depannya. Ia percaya bahwa sahabat lebih bertahan daripada uang. Ini yang digarisbawahi Yesus, bahwa sekalipun uang itu dapat menjamin masa depan, namun ada hal yang lebih berharga seperti persahabatan atau sikap saling menghargai. Dalam kehidupan kita perlu cerdik untuk mencari keselamatan kekal. Kita perlu ingat bahwa pada suatu waktu, kehidupan di dunia ini akan selesai dan kita harus melangkah ke dalam alam kehidupan yang berbeda.



(Renungan Harian Mutiara Iman 2010, Yayasan Pustaka Nusatama)

Sumber: MIRIFICA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar